Laksana pelangi yang terbit seusai tangisan hujan.
Indah dan nikmat dipandang.
Kemudahan setelah kesulitan adalah cinta Allah kepada makhluknya.
Aku bukanlah pelangi yang selalu membuat orang sejenak mendongakkan kepala untuk mengaguminya.
Aku aku tidak berasal dari perkawinan air dan cahaya yang menelurkan spektrum mempesona.
Aku hanyalah seorang anak dari perkawinan manusia bernama Sugiyanto dan Munifah.
Tapi Sugiyanto laksana mentari yang membakar dirinya untuk menghangatkan, menghidupi, dan Munifah laksana rembulan yang memberi kedamaian dan kelembutan.
Keduanya adalah cahaya.
Terimakasih tak terlantunkan untuk kalian.
Aku mengucap syukur atas mentari dan rembulan yang senantiasa menerangi kami, tanah, air, udara, dan magma.
Aku, Abid, Riqi, Addin, kita adalah elemen tak terpisahkan.
Semoga kita dapat memberi manfaat bagi semua.
Aku seorang makhluk yang mendapat kesempatan mereguk ilmu dan menguntai mutiara silaturahim di sebuah pintu ilmu ini.
NoviEnseVitaAlexiaLariaDiniDesiFridaIthaBioPrendPkSulisBuHera
AisyahPutriRahmaMamiRiniMbCiMbLilisMbIisKKNcrewMbEpha
IrfanMsDiditMsYudiMsBengbengDinastiKarinoAdhiMbKakung
Kalian semua adalah air dan cahaya yang bertemu dan menyulam pelangi dalam hidupku.
Membuat segalanya begitu indah
Terimakasih menghiasi kalian.
Sekarang aku dan kalian bagaikan buahbuah Sonchus arvensis
Yang putih, kering, dan dan bersayap
Yang akan terbang mengikuti tiupan takdir
Semoga kita bermanfaat di manapun kita berpijak